Aliran Seni Lukis dan Pengertiannya

Naturalisme;
Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar-benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat-tetepanya. Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

Hiding in the Haycocks (1881)
Karya William Bliss Baker

Realisme;
Di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

 'Harimau' Karya Basuki Abdullah

Ekspresionisme;
Yaitu aliran seni lukis yang mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan, kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

"Potret Diri" tahun 1961
Karya Affandi

Surealisme;
Dalam konteks seni rupa merupakan fasilitator reka bentuk dalam imajinasi, mimpi dan dunia khayal. Dengan bersandar pada wujud riil yang kerap muncul di alam nyata. Dan jika dilihat secara dalam dan prinsipil, rasanya ini merupakan bahasan dari sisi psikologis dan filosofis.
Ketika teknologi belum memadai untuk menciptakan ilusi dan skema yang ganjil dalam visual sebuah karya seni, faham surealisme telah menciptakan kepentingan tersendiri akan hal itu. Dengan realisme yang digabung dalam kombinasi alam mimpi, maka cerita tersendiri lahir dalam runtutan benda dan ikon yang tergambarkan dalam lukisan tersebut. Lihat bagaimana Salvador Dali, kerap mensimbolisasikan alam bawah sadar dengan sosok wanita, diri sendiri dan ikon-ikon simbolik dari benda sekitar yang tak terpikirkan, bahkan kerap memberikan sifat berlawanan dalam benda-benda masif tersebut. Semua memberikan arti yang sulit ditebak kecuali menanyakan langsung pada senimannya, dan dengan jawaban yang pastinya akan tidak mampu memuaskan ke semua pihak.

"Vestiges atavique après sa pluie"
Karya Salvador Dali


Kubisme;
Adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
Pada kubisme, bentuk-bentuk karyanya menggunakan bentuk-bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar-gambar poster dan lain-lain.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.

"Girl Before a Mirror"
 Karya Picasso

Fauvisme;
Adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.

Le Fauvisme


Muralisme;
Adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
(Sumber; Wikipedia)

Mural Jataka dongeng dari Goa Ajanta,
pada masa 200 SM - 600 M 

Catatan;
Masih banyak lagi Aliran2 seni lukis kuno dan modern dan tidak mungkin aku posting semua;

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aliran Seni Lukis dan Pengertiannya"

Post a Comment